Showing posts with label Saham. Show all posts
Showing posts with label Saham. Show all posts

Belajar Saham?

Sebagian besar dari para pialang saham, atau yang menekuni dunia perdagangan saham, mempunyai mental kaya mendadak. Tidak semuanya, tapi mungkin kebanyakan. Artinya, dengan bermain saham, mereka berharap mendapatkan keuntungan materi yang berlipat ganda dalam waktu sekejap. Ini memang bukan pola pemikiran yang mengada-ada, karena memang dimungkinkan dalam dunia perdagangan saham, akan tetapi, jangan terlalu berharap Anda dapat mengalaminya.

Banyak para tokoh-tokoh dunia dalam pialang, misalnya George Soros atau pun Jim Roger. Mereka lah mungkin orang yang pernah merasakan mendapatkan keuntungan yang banyak sekali, bak durian runtuh dalam waktu sekejap. Oleh karena itu, aktivitas atau perilaku mereka sering dijadikan referensi bagi para pialang saham yang lain. Jika mereka masuk ke dalam satu bursa tertentu, maka dengan segera akan diikuti oleh puluhan atau bahkan ratusan pialang yang lain, sehingga dalam sekejap indeks harga saham gabungan di bursa tersebut naik secara signifikan. Hal itu juga sering terjadi pada kebalikannya.

Meskipun ada contoh atau bahkan banyak contoh orang kaya yang lahir dari perdagangan saham, akan tetapi tidak sedikit pula yang gagal, hancur, miskin bahkan masuk penjara. Tidak ada yang tahu pasti, tapi banyak yang memperkirakan bahwa jumlah yang seperti ini, jauh lebih banyak dibandingkan orang yang berhasil layaknya George Soros atau Jim Roger.

Lalu mungkin kita akan bertanya, lalu faktor apa yang menentukan tingkat keberhasilan dalam perdagangan saham? Apakah bisa dipelajari? Tidak mudah untuk menjawab pertanyaan itu. Jika ada jawaban yang jitu, maka dengan sekejap semua orang akan mengikuti jawaban itu, sehingga dalam sekejap pula, jawaban itu menjadi kuno dan bukan jawaban yang jitu lagi. Yang jelas, ada banyak jawaban yang mungkin dipergunakan oleh satu orang, tapi dihindari oleh orang lain. Sekolah tentang saham, simulasi komputer dan berbagai fasilitas telah tersedia di mana pun kita berada. Jika tertarik bermain saham, banyak-banyaklah belajar. Never stop learning.

Apakah Saham Itu?

Menurut Wikipedia, Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis-saham (efek ekuitas)-dengan imbalan uang tunai. Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan obligasi. Saham dijual melalui pasar primer (primary market) atau pasar sekunder (secondary market).
Contoh Lembar Saham 

Lebih lanjut, terdapat beberapa tipe saham. yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Saham preferen biasanya disebut sebagai saham campuran karena memiliki ciri-ciri hampir sama dengan saham biasa. Biasanya saham biasa hanya memiliki satu jenis tapi dalam beberapa kasus terdapat lebih dari satu, tergantung dari kebutuhan perusahaan. Saham biasa memiliki beberapa jenis, seperti kelas A, kelas B, kelas C, dan lainnya. Masing-masing kelas dengan keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri dan simbol huruf tidak memiliki arti apa-apa.

Ciri-ciri Saham preferen
Saham preferen memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan ciri-ciri yang berbeda
  2. Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen
  3. dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
  4. Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk

Sedangkan Saham biasa memiliki ciri-ciri:

  1. Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
  2. Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
  3. Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja
Demikian sekilas tentang saham.






Barack Obama and Stock Market

Historically, is is not unusual for the stock market to slide after the election of a Democratic president. The fact that it was the biggest slump ever after an election has to be taken in the context of an extremely volatile market in Indonesia.
On the previous day, we also saw a record surge in the market for a presidential election day.
There was a bad report on jobs and service industries, but it’s really hard to analyze what happened between these two days. Most of this volatile activity is due to day and swing traders who often trade according to patterns on charts or graphs known as “Japanese candlesticks.” There may be little actual relationship to the election itself.
Americans generally turn to the Democrats during tough economic times. The best example of this was during the Great Depression. Bill Clinton also appeared to have benefited from the recession that hit during George H.W. Bush’s term. There appears to be a general perception that Democrats will do more to help struggling workers and families, and those who are down and out.

Sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI)

Here, we are revealing a brief history about Indonesia Stock Exchange from the beginning. First period is from 1912 until 1942, 1952 until 1977, 1977 until 1988, 1988 until 1997, 1997 until 2007 and the last periode between 2007 and now.

a. 1912 - 1942
Vereniging voor Effectenhandel build on December 14, 1912. After World War I, stock market in Surabaya, Indonesia start at January 1925 and in Semarang at August 1925. Almost company that sell their stock are from Dutch that member of Dutch East Indies Trading Agencies. The trading was close in 1942 when Japanese conquer Indonesia.

b. 1952 -1977
After Japanese left Indonesia, at September 1, 1951 Indonesian Government declare Undang-undang Darurat number 12 that become Undang-Undang Nr. 15/1952 about stock market. Finnaly, Bursa Efek Jakarta/BEJ (Jakarta Stock Exchange/JSX) launc at June 3, 1952.
JSX have purpose to facilitate government obligation that release before. Another purpose are prevent capital flight from Dutch company that traded in JSX before. The effect of conflict between Indonesia and Dutch about Irian Barat, all of Dutch company no longer trade in JSX after 1960.

c. 1977 – 1988
By Keputusan Presiden Nr. 52/1976, Badan Pembina Pasar Modal had build and become starting point new period. Presiden Soeharto acknolegde Bursa Efek Jakarta (Jakarta Stock Exchange) at August 10, 1977 and the first company that listing their share is PT Semen Cibinong at June 6, 1977. There were no much company that interest to trade their share, and until 1988 only 24 companies that listed their share.

d. 1988 – 1997
Only in three years, between 1988 – 1990 there were many company began listed their share. In the end on 1990 there were 127 companies that listed their share ant in 1996 become 238 companies. In this period, Initial Public Offering (IPO) are national event. This event caused by: request from foreign investor, regulation to increase export in Indonesia except mining and generation change from family business to profesional business.
In this periode Surabaya Stock Exchange (Surabaya Stock Exchage/SSX) build at June 16, 1989. SSX trade only obligation and after 1989 there were 340 obligation that trade in SSX. In 1995, JSX and SSX use high technology so all of transaction use automated namely Jakarta Automated Trading System (JATS)

e. 1997 – 2007
Indonesia have crisis global in 1997 and many company were collapse. Until ten years then, there are many change in JSX.

f. 2007 -
In 2007, Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange are merge become Indonesia Stock Exchange (IDX) or Bursa Efek Indonesia (BEI).

Stock Market Basics

A company that need capital can be sell share di stock market. Share stock that issued by company are trade in primary market. Share stock offer to public by initial public offering (IPO) or share addition if the company being go public. Then, these share that be trade can be sell in secondary market. Another type in stock markets is third market and fourth market. Third market is share market when secondary market closes. Third market operates by brokers who facilitate buyer and seller to meet when secondary market is closed. Fourth market is share market between big institutions to ignore commission for broker. Fourth market generally use communication channel to trade share stock in big volume